SMA Negeri 7

SMA Negeri 7
Angkatan 70

Jumat, 08 Januari 2010

Memory of Reunion


Si dokter gigi


Masih culun


Gua udah tua sekarang


Orang padang jadi orang jawa


Yang ini sudah profesor



Lagi mikirin utang ya?


Gua kayak Gus Dur nggak?

Kamis, 07 Januari 2010

Sejarah SMA Negeri 7 Jakarta



Tahun 1950 sampai dengan 1955 SMA Negeri 7 didirikan dengan nama SMA Perjuangan yang kemudian berubah menjadi SMA V ABC, berlokasi di jalan Budi Utomo no.7, belajar digedung yang sama dengan SMA 1 A/B dan waktu belajar mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 21.001 Agustus tahun 1956 SMA V ABC dipecah menjadi SMA V A/C dan SMA VII B dipimpin oleh bapak Simorangkir SH. yang kemudian kepemimpinan diserahterimakan kepada Drs. Hamamy Saaman sampai dengan Juli 1957, belajar tetap mulai pukul 16.00 s.d. 21.00.Mulai bulan Juli tahun 1957 s.d. Juli 1958 dibawah pimpinan Drs. Sugianto jam belajar dimulai pukul 13.00 sampai dengan pukul 18.00. Selanjutnya estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh bapak Soebandri, dari Juli 1958 s.d. Juli 1959 sebagai Kepala Sekolah ke-4.Juli 1959 s.d. Juli 1960 sebagai Kepala Sekolah ke-5 adalah bapak Yasin Arifin.Tahun 1962 saat bapak M.Oetjoep Ilman menjadi Kepala Sekolah (periode 1960 – 1964), SMA Negeri VII B pindah ke gedung Yayasan Raden Saleh, menempati SMA Mardisunu yang beralamat di jalan Medan Merdeka Timur no.14 Jakarta Pusat, dan belajar pada pagi hari dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 13.00. Pada tahun ini pula SMA VII B berubah menjadi SMA Negeri 7.Kepala Sekolah terlama yang memimpin SMA Negeri 7 adalah bapak H.D. Harahap, sejak tahun 1964 s.d. 1979 ( + 15 tahun) diurutan ke-6.14 Januari 1980 – 1982 Kepala Sekolah adalah bapak R.Jojo Gunara yang kemudian digantikan oleh bapak Drs. Atik Kosasih dari 1982 – 1 September 1985 dan dilanjutkan oleh bapak Drs. Sumadi Sukamto, 2 September 1985 s.d. 25 Februari 1987.Tangggal 26 Februari 1987 s.d. Juli 1988 Kepala Sekolah pernah dijabat sementara oleh Kabid.Dikmenum ( Dra. Atikah Pribadi ).Juli 1988 s.d. 30 Juli 1990 Drs. Slamet (Wakasek Bid.Kesiswaan) diangkat sebagai Kepala SMA Negeri 7 dalam urutan ke-11, selanjutnya pada tanggal 31 Juli 1990 jabatan tersebut diserahterimakan kepada bapak Alwan Santoso, BA. hingga 5 Agustus 1993.“10 Maret 1990 SMA Negeri 7 Jakarta memperoleh gedung baru dari Gubernur KDKI Jakarta yang berlokasi di Gang Mas, Karet Tengsin. Awal tahun pelajaran 1990/1991 kelas I mulai belajar disini, sedangkan kelas II dan III masih tetap melaksanakan KBM di jalan Merdeka Timur 14. Tahun pelajaran 1992/1993 resmi siswa SMA Negeri 7 belajar di gedung baru Gang Mas, Karet Tengsin”.Sejak menempati gedung baru kepemimpinan dipegang oleh bapak H.M. Saud, BA. terhitung 6 Agustus 1993 s.d. 6 Maret 1997 dan diteruskan estafet Kepala SMA Negeri 7 tersebut oleh bapak Drs. Sidik Yasin 7 Maret 1997 s.d. 24 Maret 2000. Pada tahun itu juga selama kurang lebih 3 bulan ( 25 Maret 2000 s.d. 30 Mei 2000) Dra. Hj.Umi Wahyuni, M.Sc. selama menunggu pensiun, diberi kesempatan menggantikan pak Sidik sebagai Kepala SMU Negeri 7 Jakarta dengan urutan ke 15.Dalam masa tenggang 1 Juni 2000 s.d. 22 Agustus 2000 (+ selama 3 bulan) Kepala SMU Negeri 7 dijabat sementara oleh Pengawas Paket SMA ( Drs. Ido Laskari ), baru pada tanggal 23 Agustus 2000 mendapat pengganti Kepala Sekolah baru pindahan dari SMU Negeri 20 hingga saat ini dengan urutan ke 17 yaitu : Dra. Hj.Amariah Rustam, MM. dan melaksanakan tugas sampai berakhirnya masa bakti 31 Maret 2004.Sementara menunggu Kepala Sekolah pengganti, tugas kepemimpinan dirangkap oleh Kepala SMU Negeri 35 : Dra. Suparmi, MM. selaku pelaksana tugas harian Kepala SMU Negeri 7 Jakarta sampai dengan tanggal 1 Juni 2004.Berdasarkan serahterima jabatan Kepala Sekolah tanggal 2 Juni 2004, Drs. Horas Saragih (Wakasek SMA Negeri 47) diangkat menjadi Kepala SMA Negeri 7 Jakarta saat ini (urutan ke-19).

Sekarang dipimpin oleh Bapak Drs. Acep Zaenal Abidin

Berbagi Cerita

Mr. Gaston How Are You?

suatu hari after class gang 2B empat turun - dhalaman terlihat mr gasto guru paling terfavorit <>: lagi mencari sesuatu , cari apa pak kata himawan sianak galur - itu kunci montor saya ilang - sebagai murid yg berbakti sama gurunya kamipun bantu cari kunci itu tapi ngga ketemu2 juga , sampe akhirnya beliau teriak , nah ini dia ketemu - kami seneng kunci montornya ketemu -tapi akhirnya kami ketawa semua - pantesan dari tadi dicari ngga ketemu2 karna kunci motornya mr gaston adalah satu kawat yg ujungnya dibengkokin